Negara-negara
Barat yang mengaku paling menjunjung tinggi kebebasan (demokratis)
sekarang mencampuri urusan khusus internal kita, Jika Amerika
benar-benar jujur dengan dirinya dalam hal kebebasan, mestinya mereka
membiarkan kita dengan kebebasan (prinsip) kita..
Seorang wartawan Amerika datang & bertanya pada saya: “Bagaimana
tentang masuknya kaum wanita ke parlemen, dan bagaimana tentang wanita
menyetir mobil (yg tidak diperkenankan di Saudi)..???”
Maka saya jawab:
Pertama, apakah kaum wanita kami mengadu kepada anda? Sehingga anda
mencampuri urusan kami? Mengapa anda (lancang) mencampuri urusan kami?.
Itu pertanyaan pertama.
Kedua, saya Tanya pada anda: “Bukankan presiden Amerika waktu masih
muda menyetir mobil sendiri?”.. Dia jawab: “Ya betul”. “Lalu ketika
menjadi gubernur negara bagian juga kadang masih nyetir mobil?” Dia
jawab: “ya”. “Tetapi setelah menjadi presiden Amerika apakah sang
presiden nyetir mobil sendiri?”, dia jawab: “Tidak”.
Saya Tanya: “Mengapa?”..dia jawab: “Sebagai bentuk penghormatan dan penjagaan kami padanya”.
Maka saya katakan padanya: (Itulah yang kami lakukan pada kaum wanita
kami) Kami menyopiri wanita kami sebagai bentuk penjagaan &
penghormatan kepada kaum wanita kami.
Saya menyopiri saudara perempuan, istri dan anak-anak perempuanku..
kemudian realita jika kami dalam perjalanan.. jika saya kembali ke KSA
dengan pesawat dan bersama kami para wanita apa yang terjadi?:
laki-lakilah yang melayani wanita. Dialah yang mendampingi mereka, dia
yang menjaganya dan melayaninya serta membawakan tasnya.
Dalam realitas kehidupan kami, jika safar –tanpa melebih lebihkan-
sekitar 70 – 80% kamilah yang melayani keperluan para istri kami: dalam
menyetir mobil, keperluan di hotel, mencari hotel, bahkan dalam haji
kamilah yang memasak dan mereka tinggal memakannya. Itu adalah fakta
yang diketahui semua orang, .. dan sesungguhnya ini adalah bentuk
pelayanan/ khidmah (kami kepada kaum wanita).
Lalu saya meledek wartawan Amerika itu: “Anda bilang (Amerika paling)
menghormati wanita dan mempertanyakan tidak masuknya wanita kami ke
parlemen, sejak kapan Amerika merdeka?” –dia jawab: lebih dari 200
tahun- “kalau begitu tunjukkan kepada saya SATU saja presiden Amerika
yang wanita”… dia jawab: “gk ada satu pun” . Saya bilang: “Kalo gk ada,
Wakil presiden yang wanita .. ??” . Dia jawab: “Nggak ada juga ..”.
Saya bilang padanya: “Kalian itu sebenarnya pendusta” (Cuma omong
doang).. Beritahukan pada saya, dalam sejarah konggres (sejak dulu
sampai sekarang) kapan ada masa dimana jumlah wanita sama dengan jumlah
laki-laki?.. dia jawab: belum pernah ada sekalipun. (Hadeeeeuh
–pentrjemah) “Kalian Cuma memasukkan beberapa wanita saja (ke parlemen)
trus mentertawakan kami ???”….
**Syekh Nashir Al-’Umar dalam seminar bertema: Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional dan Dampaknya terhadap Dunia Islam#
Sumber: Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar